Rabu, 15 Agustus 2007

Kemanakah Hilangnya Api Di Ujung Sebatang Lilin Yang Kau Tiup


PROLOGUE:

Mimpi yang menyeramkan membuat gue tersentak bangun pada suatu malam. Jantung berdebar kencang dan keringat dingin meleleh dari pelipis. Sejenak gue merasa blank, mata sudah memaksa untuk terpejam lagi namun sekuat tenaga gue paksakan untuk tetap terjaga. Gue takut mimpi yang sama terulang, dan akhirnya gue memutuskan untuk terjaga sampai pagi tiba.

Dalam mimpi itu, gue melihat gue meninggal dunia. Dimandikan, dikafani, dimasukkan kedalam keranda mayit, diusung ke pekuburan, lalu gue melihat beberapa orang menggali sebuah lubang, sementara seseorang memegang sebuah nisan kayu bertuliskan nama gue lengkap dengan tanggal lahir dan kematian gue. Lalu gue melihat tubuh gue yang udah dibungkus kafan diturunkan perlahan-lahan ke liang yang baru digali itu, mereka mengubur gue! Dan bersamaan dengan sebongkah tanah liat yang menghantam muka gue, pada saat itulah gue tersentak bangun

Jiwa..oh jiwa..
Kemanakah kau pergi setelah keluar dari tubuhku..?
Apakah jiwaku akan menyusuri sebuah lorong panjang dengan sebuah cahaya terang memancar dari ujung sebelah
sana..?
Apakah sesosok makhluk akan menyeret atau membimbing jiwaku menuju pengadilan jiwa-jiwa..?
Apakah jiwaku akan melayang-layang kasat mata dengan sayap yang tiba-tiba tumbuh di punggungku dan lingkaran cahaya halogen mengambang diatas kepala jiwaku, seperti yang ada dalam sosok ‘orang mati’ di film-film kartun…?
Apakah aku akan bereinkarnasi menjadi sesuatu di kehidupan ke dua..?
Ataukah tidak ada apa-apa setelah kematian..? hanya kosong dan hampa.? Seperti yang para Nihilis dan Atheis bilang ‘tidak ada apa-apa setelah kematian, ketika kau mati..selesailah semuanya..’..? ( untuk kemungkinan yang terakhir ini dengan tegas aku menyatakan tidak percaya…)

Kemanakah hilangnya api diujung sebatang lilin yang kau tiup..?

( + Kemisteriusan ‘ ada apa di balik kematian’ ini pernah menginspirasi seorang sutradara Hollywood untuk membuat film berjudul ‘Flatliners’ , dimana dalam film itu sekelompok mahasiswa fisika yang terobsesi dengan ‘ ada apa dibalik kematian’ melakukan sebuah eksperimen ilmiah gila-gilaan, yaitu me ‘mati’ kan salah seorang temannya selama beberapa menit untuk kemudian di ‘hidup’ kan kembali.!! Nah, temen yang baru mengalami ‘mati’ selama beberapa menit itu lalu disuruh menceritakan, ada apa sih setelah mati..?? )

Dunia oh dunia…
Mana yang fana
Mana yang abadi
mana yang nyata
Mana yang hakiki..

(+ sebuah film dokumenter karya Harun Yahya berjudul ‘ Rahasia di Balik Materi’ juga menendang dengan keras, menyeruak dan membetot-betot sel-sel otakku untuk kembali mempertanyakan tentang ‘apa itu kenyataan..’ dalam film itu di paparkan dengan detil, gamblang, dan dengan rasionalisasi science ilmiah mutakhir, bahwa apa yang sekarang ini kita anggap sebagai kenyataan ( semua yang kita dapat dengar, lihat dan rasakan ) , hanyalah persepsi otak yang menangkap gelombang/sinyal-sinyal listrik dari apa yang ada di hadapan kita untuk kemudian setelah melalui proses yang rumit, sinyal-sinyal listrik itu ter-ejawantah sebagai sesuatu yang sekarang ini kita lihat, dengar dan rasakan, ..di film ini juga ada per-umpama-an bahwa, andai saja kita bisa meletakkan otak kita dalam sebuah kotak , lalu system syaraf penginderaan di otak kita itu dihubungkan dengan kabel-kabel elektroda dengan sebuah komputer yang di dalamnya terdapat data-data tentang, gambar, suara dan rasa..maka otak kita pun akan dapat melihat, mendengar, merasa dan menganggap dirinya hidup seperti sekarang ini kita hidup!!! disinilah kita tertipu ketika menganggap tiruan ini ( sinyal-sinyal listrik itu ) sebagai materi sesungguhnya / kenyataan….so, inti dalam film itu adalah bahwa dunia yang kita jalani sekarang ini hanyalah fana, tipuan dan sekarang ini katanya kita sedang berada dalam semacam alam mimpi atau alam sinyal-sinyal listrik!! sementara alam yang nyata dan abadi adalah alam sesudah kematian kita….boleh percaya boleh tidak….aku memilih untuk terus mempelajarinya dulu, sebelum memutuskan percaya atau tidak…)

untuk saat ini, aku tidak tahu kemana jiwaku pergi setelah kematian..
aku hanya tahu, aku memang akan meninggalkan semuanya..semua yang kucintai dan kuperjuangkan di dunia…Aku akan meninggalkan keluargaku yang sangat kucintai..
Aku akan meninggalkan sahabat-sahabat…
Aku akan meninggalkan kekasihku yang juga begitu kucintai
Aku akan meninggalkan komputer Pentium 4ku dan semua koleksi buku, kaset dan film-filmku
Aku akan meninggalkan semua baju, sepatu, tas dan semua tetek bengek benda keduniawi-an yang kubeli dengan susah payah..
Aku akan meninggalkan uang yang ku cari dengan mandi peluh pada saat di dunia..
Aku akan meninggalkan semua yang kucintai, kuperjuangkan dan kubanggakan…
Aku akan meninggalkan dunia yang romantika kehidupannya sungguh sangat membuatku lupa dan meremehkan kematian…

jasadku akan menjadi seonggok tulang yang itupun akan melebur bersama tanah menjadi fosil-fosil…
tubuh, paras dan rambut yang pernah sangat kubanggakan….kelak akan menjadi sesuatu yang menjijikkan..
tanganku tak bisa mengepal gagah keudara lagi, jari –jariku tak bisa pointing finger lagi..
tenggorokanku tak bisa bershouting ria lagi..jangankan ber-shouting ria, berbisik pun tidak bisa..
sendirian di dalam tanah lembab, gelap dan dingin…
apa lagi yang bisa kubanggakan..?
aku tak bisa sombong lagi…

Jika usia manusia paling lama 80 tahun, dan kini aku berusia 25 tahun maka jatah waktuku di dunia yang fana ini tinggal 55 tahun, sebuah waktu yang amat singkat mengingat waktu yang 25 tahun itupun sangatlah tidak terasa, itu jika memang aku berumur panjang..bagaimana jika besok aku meninggal karena kecelaka-an..?

Kematian ini begitu nyata dan dekat!
Lalu apakah maknanya hidup ini..?

Tentunya aku, engkau, mereka dan kalian akan mempunyai jawaban yang berbeda-beda..dan aku tidak akan menjawab pertanyaan diatas disini, karena nanti aku akan terkesan seperti pak ustad….tapi, untuk catatan pribadi saja, aku sudah menemukan jawaban pertanyaan diatas,,,,

atau kau masih terjebak dalam anak tangga ‘ kenapa aku hidup dan dilahirkan..?’
Hmmmm…aku sudah melewati anak tangga itu kemarin. Dan sekarang aku baru akan menapak anak tangga ‘ Kemanakah hilangnya api diujung sebatang lilin yang kau tiup..?

….ada yang bisa membantuku melewati anak tangga ini..??

Tidak ada komentar: